Sunday, November 7, 2010

4 Korban Merapi Terselamatkan Berkat Sebuah Ponsel

Yogyakarta - Ponsel kecil ber-casing biru pudar itu rupanya telah menjadi alat penyelamat Ade Surya dan tiga tetangga lainnya. Ponsel milik ibunya, Kitri Rasmiati yang telah meninggal akibat letusan Merapi kini selalu bersama Ade sebagai satu-satunya peninggalan dari ibunda tercintanya.

Ade Surya merupakan anak sulung dari Kuncoro Budiwinarto, seorang karyawan
Fakultas Hukum UGM (Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Kuncoro bersama istri dan 2 anaknya diduga terjebak bersama 13 anggota keluarganya yang lain.

Rumah mereka sendiri berada di dekat sungai Gendol yang dialiri lahar Kamis (4/11) dini hari lalu.
"Waktu itu Ibu sedang menggendong Brian, adik terkecil saya. Ibu tahu-tahu
membuka pintu rumah depan dan langsung terjatuh. Ibu langsung saya tarik tapi nggak bisa," tukas Ade sambil memperlihatkan kedua tangannya yang terluka akibat memegang gagang pintu yang telah membara.

"Saya kemudian mengambil air sebanyak-banyaknya dari kulkas maupun kamar mandi untuk menyirami Ibu, tapi ibu sama sekali nggak bergerak," tambahnya.

"Terus saya dengar dari rumah tetangga, ada yang minta tolong. Akhirnya saya
nyelamatin mereka, ada tiga orang. Saya lalu membawa mereka ke rumah dan
menyirami sekeliling mereka dengan air," terangnya saat ditemui detikcom, Sabtu (6/11) malam hari.

"Saat itulah saya dengar handphone ibu saya berbunyi dari kamar. Saya cari.
Ternyata sudah banyak sekali yang menelepon. Akhirnya saya menelepon tiga teman dan bulik saya," ucap Ade yang juga mahasiswa semester lima Fakultas Geografi Universitas Negeri Yogyakarta.

"Tolong, tolong gowo Ambulans (bawa Ambulans)," tiru Ade ketika kejadian.

"Agak lama waktu itu, sekitar setengah jam akhirnya tim evakuasi berhasil
menyelamatkan saya. Tiga tetangga saya sekarang di ICU, nggak tahu bagaimana
kondisinya," ujar Ade yang sesekali terbatuk-batuk.

Ketujuh belas anggota keluarga besar Kuncoro Budiwinarto yang semuanya tinggal bersebelahan di desa Bronggang, Argomulyo, Cangkringan Sleman hingga kini belum jelas keberadaannya. Dari 18 anggota keluarga hanya satu yang sudah diketahui selamat yaitu Ade Surya yang kini sedang dirawat di RS dr SardjitoYogyakarta.

Aktivitas Gunung Merapi dari hari Rabu (3/11) hingga pagi hari ini Minggu (7/11) memang belum berhenti. Keganasan Merapi yang telah menewaskan 81 orang khusus untuk wilyah Yogyakarta sendiri belum diketahui kapan akan berhenti.

Jarak aman yang semula 15 km kemudian diperpanjang menjadi 20 km dari Merapi. Para warga khususnya yang tinggal dekat dengan Gunung Merapi diminta terus berhati-hati.

Sumber: www.detiknews.com

Related Post



0 comments:

Post a Comment