Monday, November 8, 2010

Bandung Techno Park Targetkan 10 Prototipe per Tahun

Bandung - Bandung Techno Park (BTP) berniat menjadi 'kawah candradimuka' produk-produk IT nasional. Targetnya, per tahun minimal ada 10 prototipe produk yang siap diadopsi industri yang lahir dari BTP.

Dengan target tersebut, BTP diharapkan bisa membantu menyerap investasi telekomunikasi di Indonesia untuk konten lokal. Saat ini investasi telekomunikasi di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 300 triliun, namun baru 5 persen di antaranya yang dimanfaatkan oleh konten lokal.

Demikian seperti diungkapkan oleh Penanggung Jawab BTP, Jangkung Raharjo, saat berbincang dengan detikINET Rabu (13/1/2009). "Kami hanya sampai proses prototipe. Untuk produksi masal kami serahkan kepada industri. Ya, minimal di tahun pertama ada 10 prototipe," paparnya.
Meski demikian, Jangkung mengaku belum mempersiapkan skema kerjasama dengan tenant ataupun pelaku industri kecil menengah yang akan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh BTP ini. "Sudah banyak yang SMS ke saya untuk bisa bergabung. Terus terang saya belum memikirkan bagimana pola kerja samanya. Karena selama ini mereka gratis memanfaatkan fasilitas yang kita miliki," ungkapnya.

Hak Paten

Rupanya program sejenis BTP sebelumnya telah digelar dnegan nama Unit Pelayanan Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK). Kegiatan UPT TIK ini dilakukan sejak 2007 dengan bantuan dari Departemen Perindustrian RI dan didukung juga oleh Disperindag Jabar.

Selama ini kegiatan di UPT TIK telah menghasilkan beberapa prototipe yang beberapa di antaranya baru akan diajukan hak patennya. "Hasil yang kemarin sedang diusahakan hak patennya. Apakah kemudian diproduksi masal, itu tergantung dari industri. Itu kenapa kami juga menggandeng industri untuk terlibat aktif di sini," tukasnya.

Jangkung berharap, BTP bisa menjadi wadah bisnis antara akademik, industri dan pemerintah. Akademisi bisa memberikan kontribusi berupa riset, pemerintah sebagai pembuat regulasi, sedangkan keuntungan finansial akan diperoleh industri sebagai penggerak roda ekonomi. "Kita bisa lakukan riset bersama dan sharing teknologi," katanya.

Bukan Hanya Milik IT Telkom

Di akhir pembicaraan, Jangkung menegaskan bahwa BTP bukan hanya milik IT Telkom sendiri. Melainkan milik bersama dari masing-masing perguruan tinggi, bukan hanya di kawasan Jabar saja tapi juga di seluruh Indonesia.

Saat ini, model BTP sudah diterapkan di beberapa kota lainnya. Misalnya Cimahi dengan Cimahi Cyber City yang konsentrasi pada industri game dan animasi, Solo Techno Park yang fokus pada mesin dan Sragen yang menerapkan model balai latihan kerja.

"BTP ini bukan milik IT Telkom semata. Karena ilmu pengetahuan tidak terbatas pada ruang dan waktu. Kami justru ingin merangkul yang lain seperti ITB, UI dan ITS. Masing-masing kampus memiliki keunikan dan kelebihan, kita bisa saling melengkapi," tutupnya.

Related Post



0 comments:

Post a Comment